Jumat, 15 Maret 2013

tipe - tipe pembuluh dan idioblas





KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Macam- Macam Berkas Pembuluh dan Idoblas”
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada ibu Indah Permanasari sebagai dosen pengampu dalam mata kuliah botani yang telah membina dan mendidik kami, dan kami juga menungucapkan terimakasih kepada teman- teman yang telah memberi motifasi terhadap makalah ini.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok dan sekaligus meningkatkan pemahaman serta mengetahui makna macam- macam berkas pembuluh dan idioblas. Sehubungan dengan hal tersebut kami mengajak pembaca makalah ini untuk mengulas kembali tentang macam- macam berkas pembuluh dan idoblas.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini akan lebih baik lagi.
Serta akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua.
Amin.


   Pekanbaru,19 Oktober 2011


                             Penulis





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………….........1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………2
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang………………………………………...………………..3
I.2 Rumusan masalah…………………………………..………………….3
I.3 Pembatasan masalah……………...……………………………………3
I.4 Tujuan penulisan……………………………………………………….3
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian jaringan pengangkut……………..……………..................4
II.2 Tipe jaringan pengangkut berdasarkan aliran hara…………….……...4
II.3 Tipe pembuluh angkut………………………………………….……..5
II.4 Pengertian Idioblas……………………………………………………6
BAB III PENUTUP
III.1 Simpulan……………………………………………………..………8
III.2 Saran….………………………….………………………….……….8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….9














BAB 1
Pendahuluan
I.1        Latar Belakang
Apa tipe – tipe pembuluh dan idioblas pada tanaman  itu? Dan apa hubungannya dengan morfologi pada tumbuhan? Padahal kita telah mempelajari morfologi tumbuhan sejak bangku smp namun,terkadang kita mengabaikan tenteng struktur tipe – tipe pembuluh tersebut. Hingga pada perguruan tinggi pun kita semakin harus lebih dalam mengkaji tenteng tipe- tipe pembuluh tersebut, apalagi kita sebagai mahasiswa pertanian.
Dari uraian di atas jelas bahwa mempelajari tentang tipe – tipe pembuluh dan idioblas sangatlah penting bagi kita terutama para mahasiswa pertanian.
I.2        Perumusan Masalah
1.      Apa itu jaringan pembuluh ?
2.      apa saja tipe – tipe jaringan pembuluh berdasarkan  aliran hara?
3.      Apa saja tipe-tipe pembuluh angkut?
4.      Apa Pengertian idioblas?
I.3        Pembatasan Masalah
         1. Pengertian jaringan pembuluh.
         2.  tipe-tipe jaringan pembuluh berdasarkan aliran hara
         3. tipe pembuluh angkut
         4. pengertian idioblas
I.4        Tujuan Penulisan
1.      Untuk memenuhi tugas kelompok Botani
2.      Untuk mengetahui pengertian pembuluh.
3.      Untuk mengetahui tipe- tipe jaringan pembuluh berdasarkan aliran hara.
4.      Untuk mengetahui Tipe-tipe pembuluh angkut
5.      Untuk mengetahui apa itu idioblas

Bab II

2.1 Pengertian jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut (vascular tissue) adalah salah satu dari tiga kelompok jaringan permanen yang dimiliki tumbuhan hijau berpembuluh (Tracheophyta). Jaringan ini disebut juga pembuluh dan berfungsi utama sebagai saluran utama transportasi zat-zat hara yang diperlukan dalam proses vital tumbuhan.
2.2  Tipe jaringan pengangkut berdasarkan aliran hara
Ada dua kelompok jaringan pengangkut, berdasarkan arah aliran hara :
a)       Pembuluh kayu (xilem) mengangkut cairan menuju daun. Sumbernya dapat berasal dari akar (yang utama) maupun dari bagian lain tumbuhan.
b)       Pembuluh tapis (floem) mengangkut hasil fotosintesis (terutama gula sukrosa) dan zat-zat lain dari daun menuju bagian-bagian tubuh tumbuhan yang lain.
 Baik pembuluh kayu maupun pembuluh tapis memiliki beberapa tipe sel yang agak berbeda.
Pada akar dan batang, pembuluh kayu dan tapis biasanya tersusun konsentris: pembuluh kayu berada di bagian dalam sedangkan pembuluh tapis di bagian luarnya. Terdapat beberapa perkecualian pada susunan ini. Sebagian anggota Asteraceae memiliki posisi yang terbalik. Di antara keduanya terdapat lapisan kambium pembuluh/vaskular. Kambium inilah yang merupakan jaringan meristematik yang membentuk kedua jaringan pengangkut tadi.
Pada daun, kedua pembuluh ini akan terletak berdampingan dan jaringannya tersusun pada tulang daun maupun susunan jala yang tampak pada daun. Kedua jaringan ini akan disatukan dalam berkas-berkas (bundles) yang direkatkan oleh pektin dan selulosa. Pada daun jagung dan tumbuhan C4 tertentu lainnya, berkas-berkas ini terlindungi oleh sel-sel khusus – dikenal sebagai sel-sel seludang berkas (bundle sheath) – yang secara fisiologi berperan dalam jalur fotosintesis yang khas. Pembuluh tapis biasanya terletak di sisi bawah (abaksial) atau punggung daun, sedangkan pembuluh kayu berada pada sisi yang lainnya (adaksial). Ini menjadi penyebab kutu daun lebih suka bertengger pada sisi punggung daun karena mereka lebih mudah mencapai pembuluh tapis untuk menghisap gula.
2.3  Tipe pembuluh angkut
1.Ikatan Pembuluh Kolateral 

,merupakan suatu ikatan pembuluh angkut yangterbentuk dari xilem dan floem yang letaknya bersebelahan dalam satu jari-jariyang sama. Xilem berada di bagian dalam dan floem di bagian luar. Tipe inidibedakan menjadi:

a.       Kolateral terbuka
,apabila antara xilem dan floem terdapat kambium.
Contoh : tumbuhan dikotil dan gymnospermae                                  

     b.Kolateral tertutup
apabila antara xilem dan floem tidak terdapatkambium.
Contoh: pada tumbuhan monokotil

2.Ikatan Pembuluh Konsentris
,merupakan suatu ikatan pembuluh angkut yangterdiri atas xilem dan floem yang membentuk cincin silindris. Tipe inidibedakan menjadi:

a.Amfikribal 
,xilem berada di tengah dan dikelilingi oleh floem.
Contoh: pada tumbuhan paku.

b.Amfivasal 
, floem berada di tengah dan dikelilingi oleh xilem.
Contoh: pada tumbuhan monokotil yang berkambium, yaitu
 Liliaceae

 3.Ikatan Pembuluh Tipe Bikolateral 
, merupakan tipe ikatan pembuluh dimana xilemdiapit oleh floem luar dan floem dalam.
4. Ikatan Pembuluh Tipe Radial 
, yaitu tipe ikatan pembuluh yang memperlihatkankedudukan xilem dan floem bersebelahan pada jari-jari yang berbeda. Biasanyaxilemnya berbentuk bintang misalnya pada akar tumbuhan dikotil.

2.4  pengertian idioblas
Idioblas adalah sel yang terspesialisasi untuk menyimpan metabolis.
Ukuran idioblas sedikit berbeda dibandingkan dengan sel – sel di sekitarnya,tersusun tunggal ataudalam barisan yang panjang.
Contohnya : litosis
latisifer pada ficus(di dalam sel terdapat Kristal sitolit
). Idioblas dapat mengandung resin , tannin , lender , Kristal dan lain- lain.
contoh idioblas pada tanaman
a.Pada tanaman kaktus
sel lendir pada kaktus Matucana grandiflora
lender (karbohidrat) akan mengikat air sehingga dapat digunakanmencegah penguapan yang berlebihan.

b. pada tanaman magnolia
idioblas pada tanaman ini memproduksi dan menyimpan minyak













BAB III
PENUTUP

3.1       Simpulan
Jaringan pengangkut (jaringan pembuluh ) merupakan salah satu dari tiga kelompok jaringan permanen yang dimiliki tumbuhan hijau berpembuluh (Tracheophyta). Jaringan ini disebut juga pembuluh dan berfungsi utama sebagai saluran utama transportasi zat-zat hara yang diperlukan dalam proses vital tumbuhan, sedangkan idioblas merupakan sel yang terspesialisasi untuk menyimpan metabolis.
Ukuran idioblas sedikit berbeda dibandingkan dengan sel – sel di sekitarnya,tersusun tunggal ataudalam barisan yang panjang.
Jadi, tujuan dari pembahasan ini adalah agar kita dapat memahami tentang jaringan pengangkut serta idioblas agar memudahkan kita sebagai mahasiswa pertanian dalam melakukan penelitian ataupun dalam mengidentifikasi tanaman yang akan kita pelajari nantinya.

3.2. saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyaknya kesalahan – kesalahan sehingga mengharapkan untuk pembaca baik mahasiswa maupun dosen agar memberikan kritik dan saran agar dapat menjadikan makalah ini lebih baik lagi.










DAFTAR PUSTAKA

Novel,sinta sasika.2010.RANGKUMAN BIOLOGI SMA.Gagas media:Jakarta
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2181498-jaringan-pada-tumbuhan/#ixzz1bQFtbSF7




biokimia



TUGAS KELOMPOK                                                                                     DOSEN PENGAMPU
      BIOKOMIA                                                                         SYUKRIA IKHSAN ZAM,S.Pd,M.Si



 









 DISUSUN OLEH :`
  NAMA                                1. FAJAR IRAWAN (11182102847)
                          2.  IRMA SANDI (11182200581)
                                      LOKAL                               :  II B / AGROTEKNOLOGI









 
PROGRAM SARJANA AGROTEKNOLOGI
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN DAN PERTENAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
T.A. 2011/2012










































 
BIOKIMIA
MATERI YANG DIRINGKAS :
Ø  KARBOHIDRAT
Ø  ASAM NUKLEAT
Ø  PROTEIN
Ø  ENZIM











Karbohidrat
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton dengan rumus empiric (CH2O)n.
Terdapat tiga golongan utama Karbohidrat ;
1.      monosakarida atau gula ( satu unit aldehida atau keton),
monosakarida tidak berwarna, merupakan Kristal padat yang bebas larut di dalam air, tetapi tidak larut di dalam pelarut non polar. Kebanyakan mempunyai rasa manis.
Seperti di tunjukkan di atas , monosakarida yang umum di kenal mempunyai rumus empiris (CH2O)n, di mana n = 3 atau jumlah yang lebih besar lainnya. Kerangka monosakarida adalah rantai karbon berikatan tunggal yang tidak bercabang. Satu diantara atom karbon berikatan ganda terhadap suatu atom oksigen, membentuk gugus karbonil , masing – masing atom karbon lainnya berikatan dengan gugus hidroksil. Jika gugus karbonil berada pada ujung rantai karbon, monosakarida tersebut adalah suatu aldehida dan disebut aldosa, jika gugus karbonil berada pada posisi lain, monosakarida tersebut adalah suatu keton dan di sebut suatu ketosa. Monosakarida yang paling sederhana adalah kedua triosa3 – karbon : gliseraldehida , suatu aldosa, dan dihidroksi aseton, suatu ketosa.
Monosakarida yang memiliki 4,5,6, dan 7 atom karbon pada kerangkanya disebut, berturut – turut tetrosa, pentose, heksosa, dan heptosa. Masing – masing senyawa ini berada dalam dua kelompok : aldotetrosa dan ketotetrosa, aldopentosa dan ketopentosa, aldoheksosa dan ketoheksosa, dan sebagainya. Golongan heksosa yang mencakup aldoheksosa D- glukosa , dan ketoheksosa D- fruktosa ,adalah monosakarida yang paling banyak di jumpai di alam. Golongan aldopentosa D- ribose dan 2-deoksi-D-ribosa adalah asam nukleat.

Monosakarida atau gula sederhana memiliki satu unit aldehida atau keton . golongan ini juga memiliki  sedikitnya satu atom karbon asimetrik , dan karenanya terdapat dalam bentuk stereoisomer . gula yang paling banyak terdapat di alam , seperti ribose, glukosa,fruktosa, dan manosa , adalah rangkaian gula D . gula sederhana dengan 5 atau lebih atom karbon dapat berada dalam bentuk cincin – tertutup hemiasetal, sebagai furanosa (cincin beranggota- lima) atau piranosa ( cincin beranggota – enam). Furanosa dan piranosa terdapat dalam bentuk anomer a dan B , yang dapat saling berputar dalam proses mutarotasi. Gula yang dapat saling berputar dalam proses mutarotasi. Gula yang dapat mereduksi senyawa oksidator disebut gula pereduksi.
.

2.      oligosakarida (beberapa unit monosakarida),
Oligosakarida yang terdiri dari dua molekul disebut disakarida, bila tiga molekul disebut triosa, bila sukrosa terdiri dari molekul glukosa dan fruktosa, laktosa terdiri dari molekul glukosa dan galaktosa.
Disakarida terdiri dari dua monosakarida yang di gabung oleh suatu ikatan kovalen. Maltosa mengandung dua residu D- glukosa dalam ikatan a(1              4) glikosida . laktosa mengandung D- galaktosa dan D- glukosa. Sukrosa, suatau gula nonpereduksi , mengandung unit D- glukosa dan D- fruktosa yang digabungkan oleh atom karbon anomernya.


3.      polisakarida,
 molekul besar linear atau bercabang mengandung banyak unit monosakarida. Beberapa berfungsi sebagai bentuk penyimpan karbohidrat . polisakarida penyimpan yang paling penting adalah pati atau glikogen , polimer glukosa bercabang dengan berat molekul tinggi yang berikatan
a(1       4) pada rantai utamanya , dan ikatan a (1       6) pada titik cabangnya. Ikatan a(1    4) dapat di hidrolisa oleh a- amylase dan ikatan a (1        6) dihidrolisa oleh a (1            6) – glukosidase , polisakarida lain memegang peranan structural pada dinding sel. Selulosa, polisakarida structural pada tumbuh – tumbuhan mempunyai unit D- glukosa yang berikatan B(1           4). Selulosa tidak dapat di pecahkan oleh a atau B- amylase dan tidak dapat di cerna oleh vertebrat, kecuali oleh hewan ruminan, yang mengandung bakteri penghasil selulosa, yang dapat memecahkan selulosa menjadi D- glukosa. Dinding sel bakteri yang kaku dan berpori mengandung peptidoglikan, polisakarida linear dari unit asam N- asetilmuramat dan N- asetil glukosamin secara berganti – ganti. Polisakarida linear ini saling dihubungkan oleh rantai peptide. Dinding sel tumbuh tumbuhan mengandung suatu kerangka kaku dan kuat dan kuat dari serabut selulosa , yang diliputi oleh senyawa polimer lain. Sel hewan memiliki sel luar atau glikokaliks fleksibel yang mengandung rantai glikoprotein mengandung satu atau lebih residu gula. Kebanyakan permukaan sel atau protein ekstra selular adalah glikoprotein. Jaringan pengikat hewan mengandung beberapa mukopolisakarida asam , yang terdiri dari unit gula secara berganti – ganti, satu diantaranya memiliki gugus asam. Struktur tersebut , dengan polisakarida sebagai komponen utama , disebut proteoglikan.





                                                                                     



ASAM NUKLEAT
Asam nukleat  telah menjadi bahan penelitian sejak senyawa ini dapat diisolasi, terdapat dua jenis asam nukleat yakni asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA), asam nukleat terdapat dalam sel dan berperan dalam biosintesis protein. Molekul asam nukleat  membentuk polimer seperti halnya protein, hanya monomernya adalah nukleotida bukan asam amino.
 Definisi asam nukleat adalah senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam ribonukleat yang berguna dalam sintesis protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama pementukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil; dalam DNA primidin selalu sitosin dan timin.
 Asam nukleat terdiri dari campuran basa nitrogen, gula pentosa (deoksiribosa untuk deoksiribonukleat dan ribosa untuk ribonukleat). Terdapat dua jeni basa nitrogen yakni purin (guanin dan adenin) dan pirimidin (timin dan sitosin dalam DNA; urasil dan sitosin untuk RNA).
Dalam struktur asam nukleat, pirimidin atau purin berikatan dengan gula yang menghasilkan nukleosida. Nukleosida pada purin membentuk ikatan β-glikosida dari N-9 basa sampai C-1 gula, sedangkan pada pirimidin ikatannya ialah  dari N-1 basa sampai C-1 gula.
 Nikleotida adalah ester asam fosfat dari nukleosida, dengan adanya fosfat pada posisi C-5. Nukleotida mengandung  gula deoksiribosa yakni deoksiribonukleotida dan nukleotida yang mempunyai ribosa disebut ribonukleotida.
Semua nukleotida  yang umum juga terdapat sebagai 5-difosfat (mempunyai dua fosfat) dan 5-trifosfat (mempunyai tiga fosfat).
Baik DNA dan RNA  merupakan polinukleotida yakni polimer  yang mengandung nukleotida sebagai unit berulang. Ikatan antara nukleotida  melalui ikatan fosfodiester antara C-3 dari suatu nukleotida dengan posisi 5 dari nukleotida lainnya. Ikatan ini akan berulang  sehingga menjadi struktur yang besar.
DNA merupakan makromolekul berupa benang sangat panjang yang terbentuk dari sejumlah besar deoksiribonukleotida, yang masing-masing tersusun  dari satu basa, satu gula, dan satu gugus fosfat.  Basa pada molekul DNA membawa informasi genetik, sedangkan gula  dan gugus fosfat mempunyai peranan struktural.
Struktur ADP dan ATP
 Gula
 DNA merupakan polimer unit-unit deoksiribonukleotida. Suatu molekul terdiri dari sebuah basa nitrogen, sebuah gula dan satu atau lebih gugus fosfat. Gula dalam deoksiribonukleotida merupakan deoksiribosa. Awalan deoksi menunjukkan bahwa gula  ini kekurangan satu atom oksigen yang ada pada ribosa, senyawa induknya.
Gula pentosa, Deoksiribosa dan Ribosa
 Basa Nitrogen merupakan derivat purin dan pirimidin, purin dalam DNA adalah adenin (A) dan guanin (G) dan pirimidinnya adalah timin (T) dan sitosin (S) .
Basa Purin dan Pirimidin
Nukleosida dan Nukleotida
 Sebuah nukleosida  terdiri dari basa purin dan pirimidin  yang berikatan dengan  gula. Keempat unit nukleosida  dalam DNA disebut deoksiadenosin, deoksi guanosin, deoksitimidin, dan deoksitidin.
Dalam sebuah deoksiribonukleosida ,N-9 dalam purin atau N-1 dalam pirimidin terikat  pada C-1 deoksiribosa. Konfigurasi ikatan N-glikosida ni adalah ikatan β (basanya terletak di atas bidang gulanya).
 Suatu  nukleotida  merupakan suatu ester fosfat dari suatu nukleosida. Tempat esterifikasi yang paling umum  dalam nukleotida yang terdapat secara alamiah adalah gugus hidroksil C-5 pada gula. Senyawa seperti ini disebut nukleosida 5-fosfat atau 5-nukleotida. Misalnya dATP .merupakan prekursor  yang diaktifkan pada sintesis DNA; nukleotida ini diaktifkan kalau ada dua ikatan  fosfoanhidra dalam unit trifosfatnya. Bilangan dengan tanda menunjukkan atom pada gula,  sedangkan bilangan tanpa tanda  menunjukkan atom pada cincin purin atau pirimidin. Awalan d  dalam dATP menunjukkan bahwa gulanya berupa deoksiribosa untuk  membedakan  senyawa ini dari ATP gula dalam bentuk ribose.
Nukleosida dan Nukleotida
Struktur DNA dan RNA
 Tulang punggung DNA, yang bersifat tetap disepanjang molekul , terdiri dari deoksiribosa yang berikatan dengan gugus-gugus fosfat, khususnya 3-hidroksil pada bagian gula  sebuah deoksiribonukleotida dihubungkan pada 5-hidroksil gula yang berdekatan melalui jembatan fosfidiester. Bagian yang bervariasi pada  DNA adalah urutan keempat macam basa (A,G, C, dan T). Unit-unit nukleotida tersebut  dinamakan deoksiadenilat, deoksiguanilat, deoksisitidilat, dan deoksitimidilat.
Struktur DNA
 DNA adalah suatu molekul rangkap di mana dua rantai polinukleotida saling berikatan satu sama lain melalui pasangan basa purin dan pirimidin. Adenin dalam suatu rantai membentuk ikatan hydrogen dengan timin dalam untaian lainnya dan guanine berpasangan dengan sitosin dalam untaian lainnya. Kedua rantai ini dikatakan dalam keadaan komplementer.
Dobel Helix DNA
 Pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick menggambarkan struktur  tiga dimensi DNA dan menyimpulkan  mekanisme replikasinya. Watson dan Crick  melakukan analisis gambaran difraksi sinar-X serat-serat DNA yang dibuat oleh Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins  dan menetapkan suatu model struktural yang pada dasarnya dapat dibuktikan.
Ciri-ciri model DNA adalah  ;
  1. Dua rantai heliks  polinukleotida melingkar menglilingi satu sumbu. Kedua rantai mempunyai arah yang berlawanan.
  2. Basa purin dan pirimidin  terdapat di bagian heliks, sedangkan unit-unit fosfat dan deoksiribosa terdapat dibagian luar.
  3. Diameter heliks adalah 20 A. Jarak antara  basa yang bersebelahan ialah 3,4 A pada poros heliks dengan sudut rotasi sebesar 360. Dengan demikian, perputaran heliks  berulang setelah 10 residu pada setiap rantai, yakni pada interval 34 A.
  4. Kedua rantai saling berhubungan melalui ikatan hidrogen  antara pasangan-pasangan basa. Adenin selalu berpasangan dengan timin, guanin selalu berpasangan dengan sitosin
Struktur RNA
 RNA digolongkan menjadi tiga macam yakni RNA transfer (tRNA), RNA ribosom (rRNA) dan RNA  kurir (mRNA)  yang masing-masing  mempunyai komposisi basa dan berat molekul yang khas dan terdiri dari rantai poliribonukleotida tunggal .
Struktur α-helix RNA
 RNA kurir (mRNA) terdiri dari basa A, G, S, dan U, dan disitensis di dalam  inti sel dalam proses transkripsi yakni proses penurunan urutan  basa dari salah satu untaian DNA pada kromosom dengan perantara enzim menjadi bentuk rantai tunggal mRNA. Basa mRNA yang terjadim ini merupakan komplemen urutan basa dalam  DNA tersebut.
Setelah proses transkripsi, mRNA keluar dari inti sel bergerak  ke ribosom, dan bersama-sama dengan ribosom memulai proses biosintesisi polipeptida, urutan triplet nukleotida adalah kodon yang terdapat  sepanjang rantai mRNA yang menentukan urutan residu asam amino yang membentuk rantai polipeptida.
tRNA berfungsi sebagai pembawa asam amino spesifik dalam proses biosintesis protein pada ribosom.
Dalam proses biosintesis protein, gugus amino akan dibawa ke ribosom dan dipindahkan ke rantai polipeptida yang sedang bertumbuh dalam proses pemanjangannya. rRNA membentuk 65 % berat ribosom.
Struktur RNA
 RNA terdiri dari rantai poliribonukleotida dengan susunan basa yang biasanya adalah adenine, guanine, urasil dan sitosin. RNA berada dalam inti sel dan sitoplasma. RNA terdapat dalam beberapa bentuk seperti lekukan tangkai atai jepit rambut yang mempunyai peranan fungsional yang penting.
RNA digolongkan menjadi tiga macam yakni RNA transfer (tRNA), RNA ribosom (rRNA) dan RNA  kurir (mRNA).
















DAFTAR PUSTAKA
Girindra, A. 1986. Biokimia 1. Gramedia. Jakarta.
Kuchel, P., G. B. Ralston. 2006. Biokimia. Schaum. Terjemahan. Erlangga. Jakarta.
Lehninger, A..L., et al. 1997. Principles of Biochemistry. 2nd .Worth Publisher.    New York.